Sabtu, 23 Juli 2016

Studi Ekskursi - Yayasan Bhakti Alam Kawasan Pantai Clungup


Pada bulan Maret akhir 2016 saya dan rekan-rekan komunitas di Divisi Pro-Environment sedang mengadakan kegiatan studi ekskursi ke lembaga pengelola sumberdaya alam yang nantinya kita akan mendapatkan ilmu dari para praktisi dan juga dapat mengimplementasikan melalui serangkaian kegiatan kepedulian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam program kami kedepan.

Yayasan Bhakti Alam merupakan yayasan yang bergerak pada penyelamatan ekosistem mangrove di Pantai Clungup dan sekitarnya. Yayasan ini diinisiasi oleh Bapak Saptoyo dan putri kandungnya Mbak Lia yang dilatar belakangi keprihatinan Bapak Saptoyo pada gersangnya tempat bermainnya semasa kecil yang terdapat pohon mangrove yang rimbun dan sekarang menjadi hilang karena masa peralihan pada jaman orde baru.

Dengan mengawali kegiatan sederhana yaitu menanam mangrove dan merawatnya selama bertahun-tahun akhirnya mereka dapat menemukan rekan untuk membantu memulihkan ekosistem mangrove di Pantai Clungup. Rekan-rekan tersebut kebanyakan selain dari masyarakat sekitar juga dari para akademisi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya yang turut andil dalam pembangunan Kawasan Konservasi Mangrove Pantai Clungup tersebut.

Seiring bertambahnya tahun, kegiatan yayasan yang konsen pada konservasi mangrove semakin bersemangat untuk memperluas daerah konservasinya walaupun terdapat banyak hambatan seperti tanah yang dikelola merupakan tanah milik perseorangan yang harus melakukan perijinan. Tak hanya itu, hambatan seperti ancaman dan ketidak harmonisan birokrasipun juga sering dihadapi oleh Bapak Saptoyo dan Mbak Lia.

Dengan bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan serta Dinas Pariwisata untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar untuk kegiatan konservasi dan pariwisata, Yayasan Bhakti Alam saat ini telah mampu mengelola sebanyak 6 pantai untuk komersial seperti Pantai Clungup, Pantai Gatra, Pantai Tiga Warna, dan lain-lain. Serta 3 Pantai yang dikhususkan untuk kegiatan konservasi fauna langka seperti penyu, kucing bakau, elang jawa, dan lain sebagainya.



Dari studi ekskursi ke Yayasan Bhakti Alam ini, kami mendapatkan banyak ilmu, pengalaman, dan motivasi. Bahwasannya semua manusia memiliki kekuatan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Melalui Bapak Saptoyo dan Mbak Lia, pembangunan dari sektor ekonomi desa semakin meningkat berkat pengelolaan bijaksana dari konsep konservasi kawasan mangrove dan mendapatkan pendapatan dari sektor pariwisata.

Mari mbangun desa, untuk mewujudkan dunia yang lebih baik :)

"What you do today, can change your tomorrow"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar